Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Mendesaknya Reformasi Gereja

MENDESAKNYA REFORMASI GEREJA Oleh: Muriwali Yanto Matalu Apakah reformasi gereja diperlukan? Ini merupakan satu pertanyaan yang terlalu penting untuk diberi perhatian, terlalu serius untuk dipikirkan, dan terlalu mendesak untuk segera dilakukan. Tak memerlukan analisis yang dalam bagi mata yang tajam untuk segera mengetahui bahwa sekarang ini seluruh bidang Kekristenan merosot sedemikian tajam. Penginjilan Zaman ini, inti berita injil yakni hidup yang sejati dan kekal di dalam Yesus Kristus, yang mutlak dibutuhkan oleh manusia berdosa yang sudah mati di dalam dosanya, digantikan dengan hanya memberitakan Yesus yang menjadi penyembuh penyakit jasmaniah serta pemberi kemakmuran dan sukses (dilakukan Gerakan Kharismatik). Juga digantikan dengan hanya bagi-bagi sembako dan bahan kebutuhan sehari-hari kepada mereka yang membutuhkan, dimana penekanannya adalah kesetiakawanan di antara umat manusia (teologi Liberal dan Injil Sosial [ Social Gospel ]). Kebangunan Rohani K

Apa Itu GKKR?

GKKR (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed) dimulai oleh Muriwali Yanto Matalu beberapa bulan sebelum menyelesaikan program sarjana teologi di STT SALEM Malang, tepatnya pada tanggal 6 Maret 2006. Gerakan ini adalah satu gerakan kebangunan teologi sistematika dan apologetika Reformed yang dikombinasikan dengan penginjilan, kebangunan rohani, dan mandat budaya. GKKR adalah yayasan berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkumham. VISI & MISI Kami melihat bahwa kondisi Kekristenan saat ini baik di dalam iman sejati, pengetahuan akan kebenaran firman, maupun kehidupan moralnya, sungguh sangat menurun. Teologi Liberal masih bercokol di dalam gereja-gereja tertentu dan penekanan pada emosi secara ekstrim di dalam Gerakan Kharismatik menghasilkan kekacauan doktrin sehingga melemahkan iman Kristen yang sejati. Bangkitnya Gerakan Zaman Baru ( New Age Movement ) yang bersifat panteis, yakni percaya bahwa segala sesuatu adalah allah, dan filsafat postmodern yang memaksa kemutlakan kebenaran Alla