Langsung ke konten utama

SEPUTAR PENGUDUSAN (SANCTIFICATION)

James:
Shalom Pak MYM saya izin bertanya, menurut tradisi reformed ada yg namanya santification atau pengudusan, dan pengudusan itu bisa diterima melalui Iman percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menerima anugerah Allah, apakah hanya sebatas hal itu yg kita perlukan menjadi orang kudus atau ada beberapa tindakan lain atau tindakan khusus yg harus kita lakukan untuk menyatakan iman kita?


Lalu saya jg ingin bertanya mengenai ayat ini 2 Petrus 1:4 (TB) Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Apakah mengambil bagian dalam kodrat Ilahi di ayat itu menunjukan bahwa kita harus menyatu dengan Allah agar menjadi orang kudus? atau bagaimana cara bapak menafsirkan dan memandang ayat tsb? Mohon penjelasannya Pak🙏


MYM:
Untuk pertanyaan pertama, kelihatannya anda belum paham bahwa proses pengudusan itu bersifat sinergis antara anugerah Allah dan usaha manusia. Keselamatan adalah pemberian Allah saja, tak ada usaha manusia di dalamnya. Keselamatan gratis ini kita terima melalui iman, dan adanya iman yang menyelamatkan dalam diri kita, itu juga karena anugerah Allah. Melalui iman, kita dibenarkan (ada justification through faith). Namun saat anda bicara pengudusan, itu bukan hanya anugerah Allah saja yang bekerja, tetapi juga harus ada usaha manusia secara terus-menerus untuk hidup suci.


Selanjutnya anda juga harus membedakan antara pemberian status kudus (atau status orang-orang kudus atau anak-anak Allah [band. Yoh. 1:12]) bagi semua orang percaya saat terjadinya justification through faith DENGAN proses pengudusan yang biasa disebut progressive sanctification. Saat kita dibenarkan melalui iman, kita dianggap kudus oleh Allah dan diberi status sebagai orang-orang kudus (anak-anak Allah). Namun demikian, secara kondisi kita masih belum kudus, dan oleh karenanya untuk membersihkan pencemaran dan kerusakan diri kita akibat dosa, maka progressive sanctification diperlukan.


Untuk pertanyaan kedua, 2Petrus 1:4 yang anda kutip itu secara persis berbicara mengenai proses pengudusan.


Iya betul, kita harus menyatu dengan Allah agar kita bisa menjadi orang kudus, tetapi apa artinya menyatu yang dimaksud? Itu bukan persatuan substansi, dalam arti kita menjadi Allah. Ini ajaran sesat. Persatuan yang dimaksud adalah persatuan antara kita (gereja) dengan kepala gereja yaitu Kristus. Calvin berbicara mengenai persatuan mistis yang semacam ini. Mengapa mistis? Karena persatuan kita dengan Kristus bersifat rohani dan tidak kelihatan, namun sungguh-sungguh hubungan yang hidup dan organik. Yohanes 15:1-10 berbicara hubungan yang sifatnya mistis ini. Nah, dalam hubungan yang seperti ini, kita tetaplah manusia dan tidak akan menjadi bersifat ilahi. Namun kita - melalui proses progressive sanctification - akan terus-menerus disucikan dan menjadi serupa dengan Kristus (band. Rm 8:29; Flp. 3:10-11). Inilah juga yang dimaksud Petrus di atas sebagai "kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."
(Dari tanya-jawab di group WA GKKR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Muriwali Yanto Matalu (MYM)

Muriwali Yanto Matalu (MYM) adalah seorang penulis serta pendiri dan ketua Yayasan Gerakan Kebangunan Kristen Reformed (GKKR), juga p endeta di Gereja-Gereja Reformasi di Indonesia (GGRI). Lahir di Melolo, Sumba Timur, NTT, pada tanggal 2 Januari 1972. Saat ini sedang menyelesaikan studi doktoral (Th.D.) di Kairos University, US. Menyelesaikan S1 teologi di STT Salem, Malang, 2006.  Menyelesaikan M.A. dalam bidang teologi (Master of Intercultural Reformed Theology – MIRT) di Theologische Universiteit Utrecht, The Netherlands, 2016.  Articles in Journals: 1. "The Significance of the Propositional Truths in Christian Faith." Verbum Christi   Vol. 3, No. 1 (2016): 71-89. 2. "The Significance of the Van Tillian Method in Apologetics with an Example of Argument to Muslims." Verbum Christi   Vol. 3, No. 2 (2016): 284-304. 3. "A Christian Response to Shankara's Doctrine of Non-Duality." Verbum Christi Vol. 4, No. 2 (2017): 313-336. 4. "An Eval...

Apa Itu GKKR?

GKKR (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed) dimulai oleh Muriwali Yanto Matalu beberapa bulan sebelum menyelesaikan program sarjana teologi di STT SALEM Malang, tepatnya pada tanggal 6 Maret 2006. Gerakan ini adalah satu gerakan kebangunan teologi sistematika dan apologetika Reformed yang dikombinasikan dengan penginjilan, kebangunan rohani, dan mandat budaya. GKKR adalah yayasan berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkumham. VISI & MISI Kami melihat bahwa kondisi Kekristenan saat ini baik di dalam iman sejati, pengetahuan akan kebenaran firman, maupun kehidupan moralnya, sungguh sangat menurun. Teologi Liberal masih bercokol di dalam gereja-gereja tertentu dan penekanan pada emosi secara ekstrim di dalam Gerakan Kharismatik menghasilkan kekacauan doktrin sehingga melemahkan iman Kristen yang sejati. Bangkitnya Gerakan Zaman Baru ( New Age Movement ) yang bersifat panteis, yakni percaya bahwa segala sesuatu adalah allah, dan filsafat postmodern yang memaksa kemutlakan kebenaran Alla...

Apa Itu Apologetika Kristen?

Pengertian apologetika Apologetika berasal dari kata apologia (απωλογια) dalam bahasa Yunani yang berarti a justification (satu pembenaran) atau a defense (satu pembelaan atau pertahanan). [1] Maka apologia atau apologetika dapat diartikan sebagai satu pembelaan terhadap pandangan atau posisi ataupun tindakan-tindakan kita. [2] Jadi, jika dikaitkan dengan iman, maka aplogetika adalah pembelaan atas apa yang kita imani sebagai orang Kristen, yakni pasal-pasal kepercayaan atau pengakuan iman, dan juga ajaran atau doktrin yang kita pegang. Apakah membela iman Kristen itu perlu? Charles Spurgeon pernah berkata bahwa Alkitab tidak perlu dibela sama seperti seekor singa tidak perlu dibela. Di dalam satu pernyataannya, dia berkata,   “Firman Allah dapat menjaga dirinya sendiri, dan akan melakukan hal itu jika kita mengkhotbahkannya, dan berhentilah membelanya. Lihatlah seekor singa. Mereka telah mengurungnya di dalam kandang untuk menjaganya; menutupnya di balik jeruji-jeruji besi u...